Eurotrip 2018 - The Beginning

Halo Semua.
Perkenalkan Saya Andre pemilik blog www.mangewisako.blogspot.com
Blog ini baru dibuat untuk menampung semua ingatan mengenai perjalanan-perjalanan yang saya lakukan untuk berbagi pengalaman dengan Anda para pembaca sehingga Anda bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari blog ini.

Mangewisako sendiri diambil dari salah satu bahasa suku di Minahasa Sulawesi Utara yang berarti mau ke mana Anda?

Kira-kira cocoklah untuk blog ini.

Ada banyak perjalanan yang sebelumnya telah saya lakukan. tetapi belum pernah diposting sehingga saya sendiri sekarang menyesal tidak memposting perjalanan-perjalanan saya karna akhirnya menjadi terlupakan seiring berjalannya waktu.

Kali ini saya bertekad untuk menulis blog ini, selain semoga berguna bagi Anda, berguna juga bagi saya suatu saat ingin mengenang lagi perjalanan tersebut, saya tinggal membuka blog saya sendiri dan masuk ke dalam memory tersebut.

Bagi Anda, selamat membaca. silakan meninggalkan komentar jika ada yang ingin didiskusikan.
Saya akan dengan senang hati menjawab.

Mari kita mulai dari perjalanan terkhir saya April 2018 kemarin.
Karna ada beberapa kota yang dikunjungi dalam satu perjalanan, saya akan membaginya per kota sehingga pembaca bisa membuka halaman kota sesuai yang diinginkan.

Mari flashback sebentar ke Juni 2017.
Saya mempunyai beberapa teman traveling dimana kami telah melakukan perjalanan bersama pertama kali ke Seoul Februari tahun 2016. Waktu itu Saya dan 3 teman melakukan perjalanan bersama-sama. Balik dari Seoul kami bermimpi ingin pergi ke eropa bersama lagi 2 tahun kemudian (berhubung mesti menabung esktra keras untuk ke Eropa makanya 2 tahun disiapkan untuk pergi ke eropa). Sempat skeptis juga apa bisa pergi atau tidak setelah 1 tahun berlalu tapi uang tabungan kok tidak terkumpulkan juga hahaha. Tetapi saya sih percaya bahwa tidak ada yang kebetulan dalam dunia ini, everything happens for a reason. Kami mengadakan beberapa kali pertemuan kecil dengan membahas mengenai eropa ini. Berhubung salah satu teman tahun 2017 pergi ke Hongkong dan Jepang, jadi dia kasih kabar tidak bisa ikut perjalanan ke Eropa tahun 2018. Maka ada  1 slot kosong untuk dijadikan teman seperjalanan karna menurutku 4 orang dalah jumlah terbaik utk menyewa penginapan via airBnb atau naik taksi jenis mobil sedan haha kalau lebih jadi nanggung, kurang jadi besar biaya kalau dibagi rata. angka 4 yang biasanya dihindari orang, malah kami cari supaya ideal hehe. Saya berharap dapetnya 1 orang laki-laki (memudahkan pembagian tempat tidur just in case dapetnya double bed). Tetapi seiring perjalanan waktu, kami mengadakan seleksi kecil2an mengenai siapa yang akan menggantikan posisi teman yg tidak bisa ikutan tersebut.

Akhirnya ada temennya temen yang mau ikut, diusulkan ke dalam group. kami mensyaratkan bahwa orangnya bertipe mandiri, terbiasa melakukan perjalanan backpacker, sehat secara fisik dan mental hahaha seperti penerimaan calon perwira TNI saja ya. tetapi ini kami maksudkan agar nanti dalam perjalanan kami yang bakal lama itu, kami bisa menyesuaikan diri dan membawa diri dengan baik.

Dari beberapa orang yang diusulkan, akhirnya kami memilih salah satunya (berdasarkan kriteria di atas), dan kami mengajak dia untuk bertemu pada meeting kami selanjutnya. sebenarnya bukan meeting formal, jika ada kesempatan saja kami semua punya waktu, maka meeting-lah kita hehe.

Sesudah meeting berempat, kami membuat group pada sosial media untuk mempermudah percakapan internal yang bisa dibaca semua anggota group. di group tersebut kami berbagi info, dan sekedar berbagi candaan. Pada perjalanan ke eropa ini setiap orang akan mengambil peran menjadi tour guide pada kota2 yang sudah disepakati bersama. dalam hal ini saya mendapatkan kota Paris dan Amsterdam.

Langkah kami selanjutnya adalah hunting tiket. Dan pada awal Juni 2017 kami mendapatkan tiket promo ke Eropa, masuk dan keluar dari Paris, pada 11 sampai 27 April 2018 menggunakan Thai Airways. Harga tiket yang kami dapatkan (pada pembelian 10 bulan sebelum melakukan perjalanan) adalah Rp. 7.650.000,- (plus minus) dan ini harganya sudah sangat baik mengingat harga normal ke eropa adalah kisaran 11-13 juta Rupiah.

Betapa senangnya bisa mendapatkan tiket dengan harga promo. Kami lalu membagi kuota waktu per kota yang ingin kami kunjungi. Rata2 kota mendapat jatah 2 - 3 hari. Kota yang ingin kami kunjungi (berdasarkan hasil meeting ditampung kota mana saja menjadi kesepakatan bersama) adalah Paris, Milan, Roma, Vatikan, Pisa, Florence, Santorini, Barcelona dan Amsterdam. Tetapi berhubung kami akan balik dari Paris ke Jakarta, maka Kota Paris kami split 2 malam saat tiba dan 1 malam saat akan balik ke Jakarta.

Selanjutnya apa yang kami lakukan selama 10 bulan sebelum perjalanan kami? kami menyiapkan apa saja yang bisa dipesan online, sebagai persyaratan visa Schengen nantinya dan sebagai bentuk menyicil pengeluaran kami sehingga pada hari keberangkatan tinggal sedikit yang harus dipersiapkan/dibayar.

Pada bulan Oktober 2017 kami memesan tiket pesawat antar kota di dalam Eropa: dari Roma ke Santorini, dari Santorini ke Barcelona dan dari Barcelona ke Amsterdam.
Tiket pesawat dari Roma ke Santorini Rp. 1.350.000 (Vueling dengan bagasi), tiket pesawat dari Santorini ke Barcelona Rp. 2.000.000 (Aegan Airlines full service dengan bagasi), dari Barcelona ke Amsterdam Rp. 1.325.000,- (Transavia dengan bagasi).

Pada Bulan Januari kami melakukan pemesanan tiket kereta antar kota: dari Paris ke Milan Rp. 1.632.000,- (Thello Sleeper Train, tetapi karna demonstrasi pegawai transportasi di Paris akhirnya ditukar dengan bus malam), Milan ke Roma Rp. 600.000,-, Roma ke Florence Rp. 171.000, Florence ke Pisa Rp. 145.000, dan Pisa ke Roma Rp. 171.000

Pada Bulan Februari kami melakukan pemesanan penginapan. untuk 1 malam menginap kami menggunakan hotel (berhubung AirBnb banyak yang tidak bersedia menerima 1 malam saja) dan sisanya AirBnB. ada 1 lagi jenis transportasi dari Amsterdam ke Paris, menimbang segala aspek, kami memutuskan utk melakukan perjalanan malam menggunakan Flixbus yang adalah harga transportasi termurah Rp. 633.000,-

Pada Bulan Maret kami melakukan pengurusan visa Schengen melalui agen TLS (negara Perancis)
Tidak banyak kesulitan yang berarti dalam pengurusan Visa Schengen (akan dibahas terpisah), akhirnya dalam 5 hari kerja kami mendapatkan visa kami selama 6 bulan multiple entry.

Mengenai Foto2 akan diupload pada kesempatan berikutnya, bukti perjalanan ketinggalan di rumah hehehe.

Dari sini dapat kami bagikan adalah, persiapan pra keberangkatan sangat penting dilakukan jauh-jauh hari sebelum melakukan perjalanan. Tiket pesawat bisa didapatkan dengan harga murah jika dipesan 10 bulan sebelumnya. Demikian juga dengan tiket kereta dan transportasi lainnya. Mengenai penginapan juga ada baiknya dipesan jauh-jauh hari menghindari saat memesan penginapan yang diinginkan, penginapan tersebut not available anymore, terutama di musim semi seperti yang kami lakukan. Menghemat uang, waktu yg lebih fleksibel (tidak terburu-buru), banyak pilihan menginapan, banyak waktu untuk feedback dan berdiskusi.

Bagaimana dengan Anda, berapa bulan sebelumnya Anda membeli tiket perjalanan Anda?
Bagaimana strategi Anda memesan penginapan? mungkin bisa dibagi untuk menjadi pengalaman bersama ya.

Comments

Popular posts from this blog

Thai Airways Review