Thai Airways Review

Hello, all. this time I am reviewing my experience using THAI AIRWAYS go to europe in April 2018.
Halo semua. kali ini saya akan mengulas mengenai pengalaman menggunakan THAI AIRWAYS pergi ke eropa pada April 2018 kemarin.

We Flew from Jakarta to Paris transit in Bangkok, the return was also from Paris to Jakarta transit in Bangkok. The ticket price we got was Rp. 7.600.000, - after booking 10 months earlier. Tips on booking tickets can be read at -> Getting promo ticket.
Kami Terbang dari Jakarta ke Paris transit di Bangkok, kembalinya juga dari Paris ke Jakarta transit di Bangkok. Harga tiket yang kami dapatkan adalah Rp. 7.600.000,- setelah melakukan pemesanan tiket 10 bulan sebelumnya. Tips mengenai pemesanan tiket dapat dibaca di --> Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Promo .

Ada beberapa hal yang ini saya bagikan di sini.

First, about food. There is one trick so that the food will quickly come no matter what number of seats you sit on. Usually food will be served from front row to back one or vice versa. Sometimes we waited a while for meal to come. If you want your meal to come faster, you can pre-order a meal prior through their website. It's a limited selection of meals that can be ordered before flying for economy class, but I usually order the seafood menu available in every pre-order meal. That way your meal will be delivered first, faster than having to wait until you are served. But for the Bangkok route to Paris and vice versa, I did not do pre-order meal, I want to try the original menu offered by the airline.
Pertama, soal makanan. Ada satu trik supaya makanan itu akan cepat datang tanpa peduli di bangku nomor berapa anda duduk. Biasanya makanan akan dilayani dari depan ke belakang atau sebaliknya. Kadang kita menunggu makanan lumayan lama baru makanan itu datang. Jika anda ingin makanan anda datang lebih cepat, anda bisa melakukan pre-order meal sebelumnya melalui website mereka. Memang terbatas pilihan makanan yang bisa dipesan sebelum terbang untuk kelas ekonomi, tetapi saya biasanya memesan menu seafood yang tersedia di setiap pre-order meal. Dengan begitu makanan anda akan diantarkan duluan, lebih cepat dari pada harus menunggu sampai anda dilayani. Tetapi untuk rute Bangkok ke Paris dan sebaliknya, saya tidak memilih makanan, saya ingin mencoba menu original yang ditawarkan maskapai.

The food above is pre-ordered seafood meal, but sorry when it captured, the main dish has not been opened. The advantage of this Thai Airways’ service is when they delivering the meal, mineral water has been provided, so we do not have to wait for a drink service to take your meal. So when the beverages service arrives, you can order another drink you prefer (Thai Airways economy class provides simple cocktail and liquor).
Makanan di atas adalah makanan pre order meal, seafood, tapi maaf saat difoto, makanannya belum dibuka. Kelebihan dari Thai Airways ini adalah saat mengantarkan makanan, sudah disediakan minuman air mineral bersama makanan, jadi tidak harus menunggu layanan minuman baru bisa makan supaya tidak tersedak saat makan. Jadi saat layanan minuman datang, anda bisa memesan minuman lain yang anda sukai (Thai Airways kelas ekonomi menyediakan simple cocktail dan liquor).

So far, I love the food served during the flight. I can also ask the cocktail and the Flight Attendant to kindly serve. Beverages are served repeatedly during flight, especially Long Haul Flight from Bangkok to Paris and vice versa.
So far, saya menyukai makanan yang disajikan selama penerbangan. Saya juga bisa meminta cocktail dan para Flight Attendant dengan ramah melayani. Minuman disajikan berulang kali selama penerbangan, terutama Long Haul Flight dari Bangkok ke Paris dan sebaliknya.

My flight from Bangkok to Paris, I mostly fell asleep on the plane. So there is not much to share. What is pretty impressive was the flight from Paris to Bangkok. I rarely fell asleep so I can watch 3 movies at once during the flight. And during the flight, Flight Attendant repeatedly offered bun and croissant when food was served, and beverages as well. At half of the flight’s journey, the FA offered sandwich for the passengers who are still awake. In Galley also has prepared snacks and a variety of beverages that had been poured into glasses ready to take. Because during the trip I was mostly awake, so I went back and took some apple juices from Galley with a salted peanut snack. The non stop journey for almost 12 hours was very pleasant.
Penerbangan dari Bangkok ke Paris saya kebanyakan tertidur di pesawat. Jadi tidak banyak yang bisa diceritakan di sini. Yang lumayan berkesan adalah penerbangan dari Paris ke Bangkok. Saya jarang tertidur sampai bisa menonton 3 film sekaligus selama penerbangan. Dan selama penerbangan, Flight Attendant berulang kali menawarkan makanan (bun dan croissant saat makanan disajikan) dan minuman. Saat separuh perjalanan, FA berjalan menawarkan sandwich bagi para penumpang yang masih terjaga. Di Galley juga telah disiapkan makanan kecil dan berbagai minuman yang sudah dituang ke dalam gelas siap diambil. Karena selama perjalanan saya kebanyakan terjaga, jadi saya bolak balik mengambil minuman ke Galley bersama snack kacang asin. Perjalanan yang hampir 12 jam non stop itu terasa sangat menyenangkan.

First Meal on Board (I didn't capture the sandwich, eaten already)

Breakfast before disembarked 
For Cutlery, during the flight from Jakarta to Bangkok vice versa was given spoon, fork, knife, and teaspoon. But from Bangkok to Paris vice versa, cutlery is given a fork, knife and teaspoon, no tablespoons. It's a bit strange to eat something gravy without a tablespoon. Cutlery is made of plastic but strong enough to be used for cutting meat and other eating activities. Since the material is from plastic (passing metal detector sensory), I keep the last cutlery (Bangkok to Paris, without a tablespoon) to be used during my trip.
Mengenai Cutlery, saat penerbangan Jakarta ke Bangkok vice versa diberikan sendok, garpu, pisau, dan sendok teh. Tetapi saat dari Bangkok ke Paris vice versa, cutlery diberikan garpu, pisau dan sendok teh saja, tidak ada sendok makan. Agak sedikit aneh rasanya makan sesuatu yang ada kuahnya tapi tidak diberikan sendok makan. Cutlery terbuat dari plastik tetapi cukup kuat dipakai memotong daging dan kegiatan makan lainnya. Berhubung bahannya dari plastik (lolos metal detector sensory), saya menyimpan cutlery terakhir (Bangkok ke Paris, tanpa sendok makan) untuk digunakan selama perjalanan liburan hehehe.

About the seats. For a super promo ticket, I was still able to select a seat right after purchased my Thai Airways ticket. But for super promo tickets, seats are limited to select, usually at the rear rows of the plane and only the bottom-back (type A-380), I can not choose economy class at 2nd floor. For Jakarta flights to Bangkok vice versa, I set the strategy choosing seats (3-3-3 configuration) isle seat and window seat, but the four of us are divided into 2 lines, emptying the middle seat. Usually other passengers will not take this pinched middle seat and tend to choose another more comfortable seat, either in the isle or near the window. The middle seat like this will become the last choice of passengers who already have no aisle or window option. And this strategy worked, nobody took a seat between us, made the middle seat vacant  we could use it to put our things.
Berikutnya mengenai tempat duduk. Walaupun mendapatkan tiket super promo, saya sudah bisa pilih tempat duduk sejak awal. Tetapi memang untuk tiket super promo, seat menjadi terbatas untuk dipilih, biasanya di bagian belakang pesawat dan hanya bagian bawah-belakang (type A-380), tidak bisa memilih kelas ekonomi lantai 2. untuk penerbangan Jakarta ke Bangkok vice versa, saya mengatur strategi memilih tempat duduk (konfigurasi 3-3-3) di isle seat dan window seat, tetapi kami berempat terbagi menjadi 2 baris, dengan mengosongkan bagian tengah. Biasanya penumpang lain tidak akan mengambil kursi tengah terjepit ini dan cenderung memilih tempat duduk lain yang lebih nyaman, entah di lorong atau di dekat jendela. Kursi-kursi tengah seperti ini akan menjadi pilihan terakhir penumpang yg sudah tidak memiliki opsi lorong atau jendela. Dan strategi ini berhasil, tidak ada yang mengambil seat di antara kami, Jadinya kursi bagian tengah yang kosong bisa kami gunakan untuk meletakkan barang-barang kami.


I always picked isle seat, easy to go to the toilet or just standing to stretching. now i found one more activity, visiting galley

So me seated in H line (isle) and my friend seated in K line (window)


Flights from Bangkok to Paris vice versa, I found a strategic seat, which is on seat 60D (Aircraft A-380 type). It looked suspicious when I observed the plane’s legend, where seat number 59 did not have path D. What I do is check the Seat Guru website, and this 60D seat is marked as a good seat (green), in front of it is empty because there is a way down to the down-belly area of the aircraft for certain situations. So I choose this 60D seat. There are some uncomfortable things on this seat, the table and TV are folding type (other seats table and TV located on the back of the chair in front of it). The type is the same as the  emergency door and window seats. During turbulence or landing/take off, the table and TV must be folded into its storage (other seats can continue watching). On my flight to Paris, the plane was almost full. The moment from Paris to Bangkok next to me the chair was empty, so I can use two TVs simultaneously, in front of me to watch movies, TV besideme  to monitor flight information. I can also use the table next to me beacuse if I want to pull out the table in my chair, TV should be folded first for the table can be removed out. After all, this 60D seat was very comfortable for long-legged passengers like me.
Penerbangan dari Bangkok ke Paris vice versa, saya menemukan tempat duduk yang strategis, yaitu di seat 60D (Pesawat tipe A-380). Agak mencurigakan memang ketika melihat legend pesawat, di mana seat nomor 59 tidak ada jalur D. Yang saya lakukan adalah mengecek website Seat Guru, dan seat 60D ini diberi tanda sebagai tempat duduk yang baik (warna hijau), di depannya memang kosong karna merupakan jalan turun ke bagian perut pesawat untuk situasi tertentu. Jadilah saya memilih tempat duduk 60D ini. ada beberapa kelemahannya, yaitu tempat duduk ini meja dan TV-nya model lipat (kursi lain meja dan TV terletak di punggung kursi di depannya). Modelnya sama dengan kursi pada pintu dan jendela darurat. Jika terjadi turbulence atau landing/take off, TV harus dimasukkan ke tempat penyimpanannya (kursi lain bisa melanjutkan menonton). Saat penerbangan ke Paris, pesawat dalam keadaan hampir penuh. Saat dari Paris ke Bangkok di samping saya kursinya kosong, jadi saya bisa menggunakan dua TV secara bersamaan, di depan saya untuk menonton film, TV di samping untuk memantau  flight information. Saya juga bisa menggunakan meja di samping karna jika saya ingin mengeluarkan meja di kursi saya, TV harus dilipat dulu baru meja bisa dikeluarkan. Selain itu, tempat duduk ini sangat nyaman untuk penumpang berkaki panjang seperti saya.


Seat Number 60D on Thai Airways A-380
60D seat

60D seat

For the service, overall I love it very much. The FAs were very friendly, and repeatedly offered beverages. On the flight from Bangkok to Paris I went to Galley to ask the FA to fill my bottle with mineral water (she offered me another drink to be filled into my bottle) so that during the flight I did not have to repeatedly ask for water to the FA. Regarding the toilet, I can be say it was clean and tidy. In a long haul flight, the FA offered beverages often even when cabin lights off. They walk by using a flashlight so they will not to disturb with the sleeping passengers but still able to serve passengers who stayed awake. In appearance, FA Thai Airways was not physically looked like a catwalk model, but the services provided are excellent. I personally prefer to be served by senior FA because it seems psychologically more experienced. A friendly but confident expression of them was a great combination. Two thumbs up for Thai Airways' cabin crews.
Mengenai pelayanan, overall saya sangat menyukainya. FA sangat ramah, dan berulang kali menawarkan minuman. Saat penerbangan dari Bangkok ke Paris saya pergi ke Galley meminta FA mengisi botol minuman saya dengan air mineral (dia menawarkan minuman lainnya kalau mau diisi ke dalam botol saya) agar selama penerbangan saya tidak harus berulang kali meminta air minum ke FA. Mengenai toilet, bisa dikatakan bersih dan rapi. Dalam penerbangan long haul, FA berjalan menawarkan minuman dalam keadaan lampu kabin dimatikan. Mereka berjalan dengan menggunakan senter supaya tidak mengganggu kenyamanan tidur penumpang tetapi masih bisa melayani penumpang yang tetap terjaga. Secara penampilan, FA Thai Airways bukanlah yang secara fisik seperti model catwalk, tetapi pelayanan yang diberikan sangat baik. Saya pribadi lebih menyukai dilayani FA senior karena secara psikologis kelihatan lebih berpengalaman. Ekspresi wajah yang ramah tetapi percaya diri mereka merupakan kombinasi yang sangat baik. Two thumbs up for Thai Airways' cabin crews.

What I can share is, Pre-Order Meal can be done prior so that the food comes faster. FA is likely to delivered Pre-Order meal ahead of regular meals. Choosing a seat with a strategy to empty the middle seat may be helpful to provide a vacant space because other passengers tend to choose not to sit in this middle seat. If the plane is full and there is a passenger sitting in the middle seat, offer to exchange the seat with the seat he/she wants, window or isle, so you can still sit side by side with your companion. Often go to the galley, you can find snacks and drinks provided for passengers who stay awake during the flight. When doing long-haul flights, do not forget to bring toothpaste, tooth bursh and if available, mouthwash. bring face soap and while on the plane, so you can fresh up during the trip. Thai Airways do not provide amenity kit so you better provide by your self.
Yang bisa saya bagikan kali ini adalah, Pre-Order Meal bisa dilakukan supaya makanan datang lebih cepat. FA cenderung akan menyajikan Pre-Order meal duluan dibanding makanan biasa. Memilih tempat duduk dengan strategi mengosongkan seat tengah bisa jadi membantu memberikan ruang yang lega karena penumpang lain cenderung memilih untuk tidak duduk pada kursi tengah ini. Jika keadaan pesawat penuh lalu ternyata ada penumpang yang duduk di kursi tengah tersebut, tawarkan untuk tukar seat dengan seat yang dia inginkan, window atau isle, sehingga anda masih bisa duduk berdampingan dengan teman seperjalanan anda. Seringlah pergi ke galley, anda bisa menemukan snack dan minuman disediakan bagi penumpang yang tetap terjaga selama penerbangan. Saat melakukan penerbangan jarak jauh, jangan lupa membersihkan wajah dan mulut. bawalah sabun wajah dan perlengkapan kebersihan mulut (sikat gigi, pasta gigi dan mouthwash) saat berada di atas pesawat, supaya anda dalam keadaan fresh selama perjalanan. Thai Airways tidak menyediakan amenity kit di kelas ekonomi jadi sebaiknya dipersiapkan sendiri. Jika anda menggunakan A-380, carilah kursi 60D.

How about you, do you prefer an isle seat for a walk freely in the cabin or a window seat so you able to see the scenery outside? But it is definitely not a middle seat ya, hehehe.

Btw, what is your favorite beverage(s) during the flight? You can reply in the comment field below. For me, I like Apple Juice, White Wine, Mixed Vodka and Sprite. I rarely order coffee and tea after heard reviews of a teapot inside the cabin (any airlines) that is rarely (or even never) properly cleaned hehehe. So I always ask for a packeged beverages.
Bagaimana dengan anda, apakah anda lebih memilih isle seat yang leluasa untuk jalan-jalan di dalam kabin atau window seat yang bisa melihat-lihat pemandangan? yang pasti bukan middle seat ya, hehehe.
Btw, apa minuman kesukaan anda selama dalam penerbangan? bisa dijawab di kolom komentar di bawah ya. Kalau saya menyukai Jus Apel, White Wine, Mixed Vodka and Sprite. Saya jarang memesan kopi dan teh setelah mendengar review mengenai teko di dalam kabin (maskapai manapun) yang jarang (atau malah tidak pernah) dibersihkan secara layak hehehe. Jadinya saya selalu meminta minuman dari kemasan.

Comments